Langsung ke konten utama

Unggulan

Episode : Entah Berapa — Skripsiku sayang, Skripsiku malang

 Shout out to no one who's waiting on my next post Hehe. Kembali lagi bersama dengan Anggia disini since this blog belongs to me. Only. Di postingan yang pertama di tahun 2022 ini i just want to inform you guys, proudly that aku lulus! Im gonna be really honest that my thesis is so far from smooth but THANK GOD, i can go through it. Keinget banget pertama kali seminar proposal gue cuma bisa cengo saat ketua penguji dan penguji I "menawarkan" gue judul baru, sambil bertanya kenapa latar belakang gue per paragrafnya kaya ga berkesinambungan. I wish i could give any defense to the judges but hm... Im failed :(. Setelah mengalami mental breakdown ngerjain revisian skripsi dengan judul dan topik baru and almost lost my courage karena cuma dikasih waktu seminggu, finally i made it dan lembar revisi gue di ttd semua dosen yang terlibat dalam penelitian. Did it stop there? No—Duh. Pas sidang juga gw ga seberuntung teman yang lain karena waktu gue kepotong banyak akibat mahasiswa

I appreciate all of you and your effort

Tulisan kecil ini buat temen-temen yang  berkecil hati karena ga lolos SNMPTN di tempat yang diinginkan, yang mungkin masih menangisi hasil UTBKnya yang ga sesuai harapan, yang belum kering air mata kecewanya setelah tau ga lolos seleksi mandiri,  juga buat kalian yang mungkin harapan untuk kuliah di PTN harus pupus dulu tahun ini plus yang mulai gelisah setelah jalanin proses kuliah di jurusan tertentu.

Gw berdoa semoga kalian bisa keluarin sedihnya kalian sampe kalian ga sedih lagi.

Gw berharap Tuhan bantu kalian untuk menemukan apa yang kalian sebenernya butuh, bukan semata-mata apa yang cuma kalian ingin.

Gw berharap setelah gelombang kesedihan ini, kalian lebih siap untuk bangkit lagi dan siapin langkah baru lagi.

Gw harap kalian punya tempat untuk menampung air mata, rasa kosong dan kecewa kalian di masa-masa sulit ini.

Gw berharap Tuhan mengizinkan kalian untuk mencapai hasil yang maksimal setelah ini, meski harus rasain pahitnya keadaan ini lebih dulu.

Gw juga berharap di masa depan, lo bisa nyeritain cerita ini setelah lo berhasil buktiin kalo lo bisa sukses dan survive meski dengan cara yang  lain.

Gw mau apresiasi setiap keringet, air mata, doa dan malam-malam begadang kalian demi belajar buku-buku tebel latihan soal itu, bolak-balik ketempat bimbel untuk konsul bahkan sampe konsul ke tutor via chat atau malah nginep di tempat bimbelnya, kalian yang dari tahun sebelumnya bahkan harus kerja dulu demi ngumpulin budget untuk kuliah tahun ini. Gw berterima kasih dan mau jujur kalau kerja keras kalian sangat menggugah hati gw yang kadang masih suka males-malesan kuliah untuk jadi lebih bersemangat lagi. 

Gw juga apresiasi temen-temen yang berusaha survive buat kalian yang udah kuliah tapi bukan di jurusan atau di universitas yang dimau. Gw kagum sama kalian yang mencoba bertanggung jawab dengan study yang mungkin sampe detik ini kalian gasukai, atau bahkan yang sejak awal gapernah terlintas untuk dipilih dan akhirnya milih itu demi menyenangkan hati orangtua or bahkan karena takut sekolah asalnya di blacklist kampus tersebut karena mangkir.

Buat kalian yang gagal, nerima kegagalan itu memang ga pernah mudah. Tapi gw berharap Tuhan lagi siapin sesuatu yang paling baik buat kalian, segera setelah hari ini.

Dan buat kalian yang semesternya nambah naik, tapi nambah kehilangan diri sendiri karena ada perasaan bahwa bukan jurusan ini yang seharusnya buat kalian, gw berharap entah gimana caranya kalian ketemu "the real me". Entah itu kalian harus mengulang proses lagi di jurusan atau bahkan pindah kampus, atau mencoba legowo dengan apa yang udah di depan mata sekarang atau apapun itu yang mungkin ga pernah kebayang sebelumnya  gimana caranya.

I appreciate all of you and your effort. Gw berharap kalian selalu sehat dan punya cukup kekuatan untuk strategi baru lagi. I wish you guys all the best :)

-Anggianni

Komentar